Senin, 03 Februari 2014

Ciri-Ciri Jamur


A.    Ciri-Ciri Jamur
Menurut Nurhayati (2007) ciri-ciri umum makhluk hidup yang dikelompokan ke dalam jamur antara lain sebagai berikut.
1.    Tidak mempunyai klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis.Jamur hidup  di tempat-tempat basah(lembab) yang mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang sinar matahari
2.  Bersifat heterotrof yaitu tidak bisa membuat makanannya sendiri sehingga makanan berasal dari makhluk hidup yang lain.
3.    Mempunyai dinding sel yang terdiri dari zat kitin (chitine) dan selulosa. Zat kitin yaitu suatu polisakarida yang mengandung nitrogen. Zat kitin bersifat kuat tetapi fleksibel.
4.      Selnya mempunyai membran inti, sehingga bersifat prokariotik.
5.      Hidupnya ada yang bersifat saprofit, parasit, dan simbiotik. Jamur saprofit hidup dengan menguraikan sampah organik, seperti kayu lapuk dan bangkai hewan. Jamur parasit hidup dengan cara menyerap bahan organik dari inagnya (tumbuhan, hewan atau jamur lainnya). Sedangkan jamur simbiotik hidup bersimbiosis dengan makhluk lain, seperti lumut kerak dan mikoriza.
6.  Jamur ada yang bersel satu (uniseluler) tetapi umumnya bersel banyak (multiseluler). Struktur tubuh jamur bersel banyak terdiri atas miselium dan spora. Jamur bersel banyak terdiri atas benang-benag halus yang disebut hifa.
Struktur hifa jamur ada beberapa tipe yaitu sebagai berikut:
a.   Hifa yang tidak bersekat (hifa aseptat), yaitu hifa yang tidak mempunyai sekat, sehingga antara inti satu dengan inti lain tidak dilapisi sekat/membran. Hifa semacam ini disebut koenositik .
b.      Hifa bersekat inti tunggal (hifa septat uninukleus), yaitu hifa dengan sel berinti tunggal. Sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang dengan setiap ruang memiliki satu inti.
c.    Hifa bersekat berinti banyak (hifa septat multinukleus), yaitu hifa dengan sel berinti banyak. Sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang dengan sel berinti banyak.
7.      Jamur bereproduksi dengan cara aseksual  dan seksual
a.     Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan, penguncupan, atau pembentukan spora aseksual.
b.   Reproduksi secara seksual dengan konjugasi dan spora seksual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar